Lukisan Raden Shaleh yang Mendapat Perhatian Dunia

Belum lama ini Raden Saleh menjadi perbincangan hangat karena film berjudul ‘Mencuri Raden Saleh’ yang diperankan oleh Iqbaal Ramadhan, Angga Yunanda, hingga Umay Shahab. Dalam film ini dijelaskan mengenai betapa berharganya lukisan Raden Shaleh bagi bangsa Indonesia.

Tapi tahukah kamu ternyata lukisan dari Raden Shaleh bukan hanya satu saja yang bernilai seni tinggi? Karena ada beberapa lukisan lain yang juga dianggap berharga dan bahkan negara asing sampai berebut untuk menyimpannya.

Lukisan Raden Shaleh

1. Antara Hidup dan Mati (1870)

Pertama yang akan kami bahas adalah lukisan Antara Hidup dan Mati yang dilukisnya pada tahun 1870. Lukisan ini menunjukkan seseorang degan kudanya yang melawan terkaman singa. Di lukisan dengan ukuran 194 x 271 sentimeter ini, Raden Saleh seperti menunjukkan adanya perjuangan hidup dan mati. Lukisan ini menurut catatan kuratorial, menunjukkan bagaimana sebuah bangsa dapat merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Hal yang menarik dari lukisan ini adalah, Antara Hidup dan Mati (1870) pernah muncul pada pameran seni Istana Kepresidenan Republik Indonesia dengan judul Indonesia Semangat Dunia di tahun 2018.

2. Harimau Minum (1863)

Masih bertema hewan, berikutnya ada Harimau Minum yang dilukis pada tahun 1863. Dalam lukisan yang masih bertemakan hewan ini, ada sentuhan lukisan khas Eropa yang mengusung unsur heroik, dramatik, dan dibuatnya dalam ukuran besar (160 x 116) dengan cat minyak. Lukisan satu ini pernah dipamerkan di Pameran Lukisan Koleksi Istana Kepresidenan Republik Indonesia dengan tajuk Senandung Ibu Pertiwi di tahun 2017 lalu.

3. Penangkapan Pangeran Diponegoro (1857)

Salah satu lukisan dari Raden Saleh yang kembali menjadi perbincangan hangat adalah Penangkapan Pangeran Diponegoro yang ia lukis pada tahun 1857. Lukisan ini menggambarkan sebuah peristiwa nyata saat Pangeran Diponegoro tertangkap siasat licik dari Pemerintah Hindia-Belanda. Lukisan ini disebut sebagai sisi nasionalisme Raden Saleh yang sebelumnya lama menetap di Eropa. Saat ini lukisan satu ini telah menjadi koleksi nasional di salah satu Museum Indonesia.

4. Kebakaran Hutan (1849)

Kebakaran Hutan (1849) atau Forest Fire merupakan lukisan yang diberikan sebagai hadiah oleh Raden Shaleh untuk King William III di tahun 1850. Satu tahun setelahnya, ia pun mendapatkan julukan sebagai ‘Pelukis Sang Raja’. Kebakaran Hutan sendiri merupakan lukisan terbesar yang pernah ia buat. Kini, lukisan ini dipajang dan dimiliki oleh Galeri Nasional Singapura.

5. Perburuan Banteng II (1851)

Di tahun 1851, Raden Shaleh pernah melukis Perburuan Banteng II yang menceritakan suasana perburuan hewan. Lukisan ini menggambarkan sekelompok pemburu yang tengah mencoba menaklukkan hewan dengan menggunakan alat tradisional, seperti tombak dan kelewang. Perburuan Banteng II pernah dipamerkan di dalam Pameran Seni Istana Kepresidenan Republik Indonesia dengan judul Indonesia Semangat Dunia di tahun 2018.

6. Perburuan Rusa (1846)

Masih berhubungan dengan hewan, Perburuan Rusa ini adalah lukisan yang dilukis oleh Raden Shaleh di tahun 1846. Lukisan dengan nama lain The Deer Hunt ini terjual dengan harga 1,8 miliar dolar di Singapura pada tahun 1996 lalu. Dalam lukisan ini tersirat perjuangan dari Raden Shaleh untuk bisa bertahan hidup.

7. Perburuan Singa (1840 dan 1841)

Terakhir yang akan kami bahas adalah lukisan Perburuan Singa (1840 dan 1841, di mana lukisan ini berhasil laku dengan harga hampir 2 juta euro di tahun 2011. Kini lukisan yang versi 1840 menjadi koleksi pribadi, lalu versi 1841 sempat terpajang pada Museum Seni Nasional Latvia, sebelum akhirnya dijual oleh Friedrich Bredero ke Baltik dan kembali menjualnya di Riga.

Nah, itulah beberapa lukisan ciamik dari Raden Shaleh yang perlu kamu ketahui.